Tertipu
>> Rabu, 06 Agustus 2008
“Apaan sih?” andi menaruh cucian piringnya. “itu..tuh ada dua orang cewe yang cari” adik kemudian berjalan kedepan televisi dan menonton acara kesukaannya kembali. “Tumben pagi ne ada cewe yang cariin gue” andi berkata didalam hati dan kemudian mencuci tangannya serta menghampiri kedua wanita tersebut. “
“Oh.. kalo gitu mas ngga jadi dapat hadiahnya” sambil mengemasi hadiahnya lagi. “Lho..lho.. mbak kok hadiahnya dibungkus lagi???, Katanya saya dapat hadiah, gimana sih?” Andi mencoba menghalangi kedua wanita tersebut mengambil kembali hadiahnya. “Begini ya mas hadiah ini khusus bagi orang yang memakai produk kami ini mas” menjelaskan semua produk yang tercantum pada sebuah brosur. “Kalo begitu kami permisi dulu ya mas” seraya mengemasi hadiahnya dan bergegas keluar dari rumah. Setelah dilihat baik-baik dari brosurnya ternyata Andi memakai salah satu produk tersebut dan kemudian bergegas mengejar kedua wanita itu. “Mbak..mbak.. tunggu dulu!” Andi berteriak sambil berlari menghampiri kedua wanita tersebut. “Mbak ini produknya
Kemudian kedua wanita itu kembali kerumah Andi dan memberikan hadiahnya. “Selamat mas ini yach hadiahnya” kata kedua wanita tersebut sembari memberikan kotak besar yang berisi blender, panic dll. “Oh ya mbak terimakasih ya hadiahnya” andi menerima hadiah dengan muka sumringah. “Begini mas ya, hadiah ini semua dikenakan pajak” kata kedua wanita tersebut menjelaskan kembali perihal hadiahnya. “Jadi gimana mbak?” Andi bertanya polos. “Jadi mas harus membayar sekitar ya… Rp199.000 lah untuk pajaknya” kata kedua mbak itu mulai membujuk. Tanpa berfikir panjang Andi yang saat itu seperti terhipnotis mengambil langkah seribu untuk mengambil uang yang tersimpan dalam lemarinya dan bergegas menemui kedua wanita tersebut. “Ini mbak uangnya” langsung menyerahkan uang sebesar Rp 200.000 kepada salah seorang dari wanita tersebut. “Oh ya mas kami ngga punya kembaliannya nech? Gimana dong?” kata kedua wanita tersebut merayu. “Ah ngga usah dikembalikan Cuma seribu .. ambil ajah”Jawab Andi sok kaya. “Kalo gitu kami permisi dulu ya mas” kemudian bergegas pergi dari rumah Andi.
Selang beberapa menit kemudian ayah dan ibu Andi pulang dari pasar. “Andi kata adikmu tadi ada orang yang datang ya?” tanya ayah kepada andi yang mencuci piring. “Ya tadi ada dua wanita mengantarkan hadiah, katanya sih karena kita pakai produknya jadi kita dapat hadiah” jawab andi dengan santai. “Mana hadiahnya?” Ibu andi menanyakan hadiah yang dikatakan Andi. Andi yang merasa jadi senang dan gembira lalu menunjukan hadiahnya kepada ibu. “Nih bu berkat Andi hanya dengan uang 200.000 ribu rupiah kita bisa dapat blender, panic …” Andi memamerkan barang-barang hadiahnya dengan bangga. “Astagfirullahhaladzim andi… kamu ketipu…..!” Ibu terlihat marah. “Masa…….” Andi terlihat tak percaya. “Iya ketipu…, kamu tau harga barang-barang ini ngga nyampe 200.000 ribu kalo dipasar” raut muka andi berubah. “Alahma…. Ketipu dech gue uang duaratus ribu gue amblasssss” andi terkulai lemah. Semenjak saat itu andi yang telah tertipu tidak mau lagi menemui orang yang berjualan keliling (salesman) karena dia takut tertipu kedua kali.
0 komentar:
Posting Komentar