Tertipu

>> Rabu, 06 Agustus 2008


Waktu itu andi sedang sibuk mencuci piring didapur sementara adiknya menonton televisi diruang keluarga. Tok..tok..tok.., permisi selamat pagi. Mendengar suara tersebut adiknya pun menemui suara tersebut.“Ada apa ya?” Tanya adik. “Apakah anda memakai produk dari kami ?” mengeluarkan bungkus sebuah produk sabun. Adik hanya tertegun melihat pertanyaan yang diberikan orang itu. “Oh ya apakah ibunya ada dik?” Tanya wanita itu, “Kalo ibunya sedang keluar mbak” jawab adik. “Kalo bapaknya ada?” kembali bertanya, “bapaknya keluar juga sama ibu tadi” jawab adik lugu. “Kakaknya ada?” tanya kedua wanita itu lagi. “sebentar ya…kak.. kak…. kak…” menghampiri andi yang sedang mencuci piring.

“Apaan sih?” andi menaruh cucian piringnya. “itu..tuh ada dua orang cewe yang cari” adik kemudian berjalan kedepan televisi dan menonton acara kesukaannya kembali. “Tumben pagi ne ada cewe yang cariin gue” andi berkata didalam hati dan kemudian mencuci tangannya serta menghampiri kedua wanita tersebut. “Ada apa ya mbak?” sambil menggaruk kepala. Tiba-tiba kedua wanita itu berucap “Selamat ya mas anda mendapatkan hadiah dari produk kami yang sedang berulang tahun”sambil meletakan hadiah diatas meja. “Alhamdulillah terima kasih ya mbak atas hadiahnya seumur-umur baru kali ini dapat hadiah” mencoba mengambil hadiahnya. Namun tiba-tiba ketika hendak diambil hadiah tersebut ditarik kembali oleh kedua wanita itu sembari bertanya “Oh iya mas, apakah mas memakai produk kami ?”. Andi yang kebingungan kemudian tertegun sambil berfikir. ”Produk apa ya mbak?” Andi mulai penasaran. “Ini lho mas mas pakai sabun cuci cap apa?” Tanya kedua wanita tersebut kepada Andi. “Oh kalo nyuci saya pakai sabun cap gelas itu lho mbak” menjawab dengan ceplas ceplos.

“Oh.. kalo gitu mas ngga jadi dapat hadiahnya” sambil mengemasi hadiahnya lagi. “Lho..lho.. mbak kok hadiahnya dibungkus lagi???, Katanya saya dapat hadiah, gimana sih?” Andi mencoba menghalangi kedua wanita tersebut mengambil kembali hadiahnya. “Begini ya mas hadiah ini khusus bagi orang yang memakai produk kami ini mas” menjelaskan semua produk yang tercantum pada sebuah brosur. “Kalo begitu kami permisi dulu ya mas” seraya mengemasi hadiahnya dan bergegas keluar dari rumah. Setelah dilihat baik-baik dari brosurnya ternyata Andi memakai salah satu produk tersebut dan kemudian bergegas mengejar kedua wanita itu. “Mbak..mbak.. tunggu dulu!” Andi berteriak sambil berlari menghampiri kedua wanita tersebut. “Mbak ini produknya kan? Jadi saya dapat hadiahnya kan?” Tanya Andi dengan tergesa-gesa. “Oh tentu mas, mas berhak mendapatkan hadiahnya” kata salah satu dari wanita tersebut.

Kemudian kedua wanita itu kembali kerumah Andi dan memberikan hadiahnya. “Selamat mas ini yach hadiahnya” kata kedua wanita tersebut sembari memberikan kotak besar yang berisi blender, panic dll. “Oh ya mbak terimakasih ya hadiahnya” andi menerima hadiah dengan muka sumringah. “Begini mas ya, hadiah ini semua dikenakan pajak” kata kedua wanita tersebut menjelaskan kembali perihal hadiahnya. “Jadi gimana mbak?” Andi bertanya polos. “Jadi mas harus membayar sekitar ya… Rp199.000 lah untuk pajaknya” kata kedua mbak itu mulai membujuk. Tanpa berfikir panjang Andi yang saat itu seperti terhipnotis mengambil langkah seribu untuk mengambil uang yang tersimpan dalam lemarinya dan bergegas menemui kedua wanita tersebut. “Ini mbak uangnya” langsung menyerahkan uang sebesar Rp 200.000 kepada salah seorang dari wanita tersebut. “Oh ya mas kami ngga punya kembaliannya nech? Gimana dong?” kata kedua wanita tersebut merayu. “Ah ngga usah dikembalikan Cuma seribu .. ambil ajah”Jawab Andi sok kaya. “Kalo gitu kami permisi dulu ya mas” kemudian bergegas pergi dari rumah Andi.

Selang beberapa menit kemudian ayah dan ibu Andi pulang dari pasar. “Andi kata adikmu tadi ada orang yang datang ya?” tanya ayah kepada andi yang mencuci piring. “Ya tadi ada dua wanita mengantarkan hadiah, katanya sih karena kita pakai produknya jadi kita dapat hadiah” jawab andi dengan santai. “Mana hadiahnya?” Ibu andi menanyakan hadiah yang dikatakan Andi. Andi yang merasa jadi senang dan gembira lalu menunjukan hadiahnya kepada ibu. “Nih bu berkat Andi hanya dengan uang 200.000 ribu rupiah kita bisa dapat blender, panic …” Andi memamerkan barang-barang hadiahnya dengan bangga. “Astagfirullahhaladzim andi… kamu ketipu…..!” Ibu terlihat marah. “Masa…….” Andi terlihat tak percaya. “Iya ketipu…, kamu tau harga barang-barang ini ngga nyampe 200.000 ribu kalo dipasar” raut muka andi berubah. “Alahma…. Ketipu dech gue uang duaratus ribu gue amblasssss” andi terkulai lemah. Semenjak saat itu andi yang telah tertipu tidak mau lagi menemui orang yang berjualan keliling (salesman) karena dia takut tertipu kedua kali.

0 komentar:

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger template Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP