Kesurupan

>> Rabu, 06 Agustus 2008


Pada bulan ramadhan di SMA kami selalu diadakan pesantren kilat yang melibatkan para siswa-siswi muslim baik dari dalam sekolah maupun siswa dan siswi dari luar sekolah. Kebetulan pada saat itu aku ditunjuk sebagai seorang panitia dari pesantren kilat tersebut. Aku ditunjuk sebagai salah seorang dari seksi keagamaan yang tugasnya menyelenggarakan kegiatan keagamaan seperti shalat, pembacaan doa, ceramah dan lain-lain.

Suatu hari pada saat malam terakhir waktu ramadhan terjadi suatu peristiwa yang menghebohkan yaitu siswi-siswi yang mengikuti pesantren kilat mengalami kesurupan. “Fi, tolongin tuh ada siswi yang kesurupan di mushola” memanggilku yang sedang ngobrol dengan teman-teman di depan gerbang sekolah. “Kesurupan, guru pembimbing sudah dikasih tau belom?” tanyaku pada Wita. “Belom sih, ne aku mau laporan” bergegas pergi mendatangi guru. Aku bersama teman-teman yang berjaga langsung pergi kemushola untuk melihat keadaan. Disana terlihat ada tiga siswi yang sedang kesurupan. Oleh temanku yang agak berpengalaman aku disuruh untuk membacakan doa yang katanya bisa menenangkan orang yang kesurupan. Ridwan salah seorang seksi keamanan acara pesantren kilat yang kebetulan berada digerbang saat itu ikut pergi kemushola bersamaku mencoba menolong. “wan tolongin bacakan doa alfatihah buat tu cewe” pintaku sambil menunjuk salah seorang siswa yang kesurupan. Tiba-tiba Ridwan menghampiriku “Aku ogah yang itu ah, kurang cakep aku yang ini ajah” membisikan ketelingaku. Aku kemudian bertukar tempat dengan Ridwan. “Bismilahirahman nirahim.......” ucapku ditelinga Rika salah satu gadis yang kesurupan. Sementara itu Ridwan yang kusuruh membaca doa, eh malah mengajak ngobrol. “Tarik nafas...., Nah sekarang kamu aman ngga apa-apa kok ada kak Ridwan disini liat tuh temanmu yang sana itu dilebih parah” menunjuk kearah Rika yang sedang kutolong. “Wan, sst...sst.. jangan berisik” kemudian mengucapkan doaku kembali. Beberapa menit kemudian guru pembimbing datang, satu persatu murid pun diobati.

Namun ternyata kesurupan tersebut menyebar kehampir semua siswi yang mengikuti pesantren kilat tersebut. Diantara siswi tersebut terdapat Anti yang kesurupan paling parah karena sudah dibacakan doa namun masih kesurupan. Menurut setan yang merasuk kedalam diri Anti ia ialah penunggu kelas Anti yang telah lama meninggal dan bertujuan mengambil Anti. Banyak murid yang mencoba menolong mulai dari membaca surah albqarah, surah yasin namun tidak mampu kelihatannya. “Ya namanya juga masih remaja mungkin imannya kurang kuat” ucapku dalam hati. Diantara murid-murid tersebut ada saja yang bertingkah aneh-aneh, mungkin karena panik atau cari-cari perhatian. Beberapa tingkah laku aneh yang mereka tunjukan diantaranya menyembur muka Anti yang kesurupan dengan air yang menurutnya sudah dibacai surat yasin. Namun bukannya sembuh malah membuat setan yang merasuki tubuh Anti semakin marah. “Sialan lo ngapain lo nyemprot gue hah... mulut lo bau lagi” setan yang merasuk tubuh Anti marah. Kami yang mendengar kata-kata yang diucapkan setan yang merasuki tubuh Anti tidak kuat menahan tawa.

Tingkah kedua yang menurutku lucu ialah seorang murid yang bernama Arif membaca sebuah surah. “Eh ngapain lo bisik-bisik di kuping gue geli tau” tukas Anti yang kesurupan tersebut. Hampir semua murid menahan tawa masing-masing. Nah dan aksi terlucu menurutku saat kesurupan tersebut terjadi ialah aksi Ridwan, ia yang kelihatannya sok tahu mendekati Rika yang sedang kesurupan tersebut. “Tenang ti... tenang ya ti nih ada aa ridwan disini” celotehnya so kepedean. “Siapa tuh Ridwan gue nggak kenal” jawab Rika yang kesurupan. Kami yang mendengar hal itu tidak kuat menahan tawa, tapi yang namanya Ridwan ini ternyata memang ngga tau malu mentang-mentang yang kesurupannya cakep langsung dech nyosor. “Aa Ridwan yang cakep itu loh” lanjutnya memuji diri sendiri. “Sudah gue bilang gue nggak kenal, masih aja ngeyel” Anti menjadi tambah marah. Karena merasa tidak berhasil Ridwan mengalihkan pembicaraan pada topik lain. “Begini datu... datu ngga kasian sama cucunya? Dia ini hidupnya menderita, sekarang malah datu sakiti lagi” ucap Ridwan memulai ceritanya. “Makanya itu aku ngga mau cucuku ini disakiti, makanya kujempu” tukas setan yang merasuk tubuh Anti. Kami yang mendengar perkataan Anti yang kesurupan tersebut merasa Ridwan sudah mulai bisa menenangkan setan yang merasuki tubuh Anti. “Begini ya datu... datu tau ngga manusia itu derajatnya lebih tinggi dari ........??” melongo kearah kami. Kami yang ada disitu tidak dapat menambahkan kata-kata Ridwan. “Tinggi dari apa hah.....?” jawab Anti yang kesurupan. “Astagfirullah aku lupa” jawab ridwan bergegas kabur. “Ha...Ha....ha.... “ semua murid tertawa namun segera ditenangkan oleh guru pembimbing.

Selang beberapa waktu kemudian guru pembimbing mendatangkan seorang yang ahli menangani orang yang kesurupan. Tidak sampai beberapa menit Anti sudah tersadar dan kemudian disuruh shalat oleh orang yang mengobatinya. Karena kesurupan yang terjadi hampir seluruh murid yang mengikuti pesantren kilat tersebut tidak tidur semalaman.

0 komentar:

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger template Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP